Thursday, February 21, 2013

MEWUJUDKAN REVITALISASI PERTANIAN MELALUI PEMBANGUNAN 9 (SEMBILAN) PILAR AGROPOLITAN MENUJU PERTANIAN MODERN DI GORONTALO


Sektor pertanian menjadi salah satu andalan Pembangunan Nasional maupun Regional dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan, penyediaan produksi kebutuhan pangan, perolehan devisa melalui ekspor. Mengingat perannya yang besar dalam pembangunan ekonomi nasional dan regional maka untuk membangkitkan semangat dan lebih memacu pembangunan pertanian di Indonesia, Presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono telah mencanangkan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan pada tanggal 11 Juni 2005 di Jatiluhur Jawa Barat.
Revitalisasi Pertanian merupakan strategi umum untuk meningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan daya saing produk pertanian serta menjaga kelestarian sumberdaya pertanian. Revitalisasi Pertanian dapat terwujud sesuai harapan apabila mendapat respon dan dukungan Pemerintah Daerah dan masyarakat serta stakeholder terutama pada daerah daerah potensil untuk pertanian. Revitalisasi pertanian yang dicanangkan tersebut memberikan spirit yang sangat besar kepada Pemerintah Provinsi Gorontalo yang sejak berdirinya memilih pertanian sebagai sektor unggulan dalam memacu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat khususnya petani sekaligus menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi daerah.
Program Agropolitan yang telah mendapatkan sambutan petani/masyarakat dan para stakeholder telah dapat meningkatkan produksi jagung sekaligus pendapatan dan kesejahteraan petani, serta telah berdampak pada pengembangan sektor lain. Program agropolitan berbasis jagung telah menjadikan Provinsi Gorontalo dikenal di tingkat nasional bahkan internasional.
Meskipun telah menunjukan keberhasilan namun untuk lebih memacu dan meningkatkan hasil yang telah dicapai masih diperhadapkan kepada berbagai masalah masalah yang selama ini dihadapi pembangunan pertanian di Indonesia yaitu :
-       Keterbatasan alat pengolah tanah (Traktor)
-       Keterbatasan modal petani
-       Penyediaan benih unggul dan pupuk
-       Gangguan hama/penyakit
-       Penyediaan/Pembangunan irigasi
-       Kualitas sumberdaya manusia (petugas dan petani)
-       Kualitas produksi dan pemasaran
Masalah masalah tersebut menjadi tantangan dalam upaya memacu pelaksanaan Program Agropolitan berbasis jagung di Provinsi Gorontalo dalam upaya mempertahankan eksistensi Provinsi Gorontalo sebagai Provinsi Jagung yang telah mendapat perhatian nasional dan internasional. Untuk itu pemerintah provinsi dan kabupaten/kota memberikan perhatian yang lebih besar dalam memecahkan masalah masalah tersebut diatas dengan membangun/mengembangkan infrastruktur sebagai pilar pilar, untuk memacu pembangunan agropolitan menuju pembangunan pertanian modern di Gorontalo. Upaya ini sekaligus sebagai respon dan implementasi Program Revitalisasi Pertanian yang dicanangkan oleh Presiden RI.